Jakarta – Baru-baru ini, pria Texas bernama Lyle Bensley (19) membobol apartemen seorang wanita dan menggigit lehernya. Anehnya, ia mengklaim dirinya vampir berusia 100 tahun.Saat itu, Bensley mengaku butuh darah untuk tetap hidup. Untungnya, wanita tersebut berhasil melarikan diri dan memanggil polisi kemudian Bensley ditangkap dengan tuduhan penyerangan.
Seperti diketahui, saat ini banyak sekali orang yang tertarik pada vampir. Segala hal mengenai vampir muncul di televisi, film, dan buku. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, jika manusia bisa bertahan sebagai vampir, amankah mengonsumsi darah?
Dalam jumlah yang sangat kecil, katakanlah beberapa sendok teh, dan jika bebas dari pathogen alias tidak mengandung banyak penyakit, darah tak akan membahayakan manusia. Namun waspadalah karena meminum darah bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Fakta anehnya adalah, ketika darah terminum maka darah berubah menjadi beracun. Ketika darah berada pada tempat seharusnya, seperti jantung, pembuluh, dan sebagainya, tentu akan sangat penting bagi kehidupan.
Namun, ketika darah dicerna, cerita akan sangat berbeda. Tentunya, semua racun memiliki dosis. Sedikit racun tak akan membahayakan, makin banyak yang dimakan atau diminum, makin besar bahaya yang bisa ditimbulkan.
Darah sangat kaya akan zat besi dan tubuh akan mengalami kesulitan mengeluarkan kelebihan zat besi. Sehingga tiap hewan yang mengkonsumsi darah secara teratur berisiko mengalami overdosis besi.
Zat besi dibutuhkan semua hewan dan sebagian besar kehidupan. Namun zat besi dalam dosis tinggi bisa menjadi racun. Kondisi yang disebut hemokromatosis ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit dan masalah.
Di antaranya termasuk kerusakan hati, penumpukan cairan di paru-paru, dehidrasi, tekanan darah rendah, dan gangguan saraf. Tubuh hewan yang telah beradaptasi mencerna darah memiliki mekanisme pencernaan khusus.
Menurut Katherine Ramsland dalam bukunya ‘The Science of Vampires,’ kelelawar vampir butuh asupan zat besi yang sangat besar untuk membantunya membuat hemoglobin guna mengangkut oksigen dari paru ke jaringan tubuh.
“Namun asupan zat besi yang dibutuhkan kelelawar umumnya lebih tinggi dari yang ia butuhkan sehingga hewan ini memiliki proses khusus mengeluarkan kelebihannya. Saat dicerna, darah berjalan melalui saluran yang disesuaikan untuk mengekstraksi nutrisi,” paparnya.
Hasil riset mengenai sistem ini menunjukkan, kelelawar memiliki membran mukosa sepanjang saluran usus yang bertindak sebagai penghalang mencegah terlalu banyak zat besi yang masuk ke dalam aliran darah mereka, lanjutnya. “Dan Anda bukan kelelawar vampir. Karena manusia tak berevolusi seperti mekanisme pengekstrak besi, minum darah bisa membunuh manusia,” tandasnya.
sumber :http://teknologi.inilah.com/read/detail/1780637/amankah-mengkonsumsi-darah
0 comments:
Post a Comment